Polisi Hong Kong menangkap 51 orang dalam tindakan keras terhadap sindikat prostitusi yang membawa pekerja seks di Thailand, China daratan

Polisi Hong Kong telah menangkap 51 orang dalam tindakan keras terhadap sindikat prostitusi yang membawa pekerja seks dari daratan China dan Thailand untuk bekerja di Yau Ma Tei.

Para tersangka yang ditangkap dalam serangkaian penggerebekan selama dua minggu terakhir terdiri dari tiga penduduk lokal Hong Kong, delapan wanita Thailand dan 40 penduduk China daratan yang memegang izin keluar dua arah, Inspektur Lai Ts-yan dari regu tugas khusus distrik Yau Tsim mengatakan pada hari Senin. Mereka berusia antara 21 dan 66 tahun.

Pasukan itu menuduh 19 orang mengelola sebuah lembaga kejahatan, meminta tujuan tidak bermoral atau melanggar persyaratan tinggal mereka.

Tiga puluh tersangka diserahkan kepada petugas imigrasi, sementara dua sisanya masih ditahan.

Polisi dan Departemen Imigrasi melakukan operasi dengan kode nama “Cannonshot” dari 8 hingga 21 April, dengan fokus di Temple Street, setelah pasukan menemukan contoh ajakan di daerah tersebut.

Petugas yang menyamar didekati di jalan dengan tawaran seks oleh anggota sindikat yang mengelola rumah bordil.

Penyelidikan mengungkapkan sindikat itu mempekerjakan wanita dari daratan dan Thailand yang bekerja di flat yang terbagi, sambil membebankan komisi kepada pekerja seks hingga 60 persen untuk setiap layanan.

“Anggota sindikat juga menyediakan para pelacur dengan persediaan, termasuk kondom, pelumas dan handuk sekali pakai,” kata Lai.

Sejumlah besar kondom, obat kumur dan pelumas juga disita di perusahaan yang dicurigai.

“Polisi memperhatikan bahwa sindikat biasanya memilih bangunan tong lau sebagai tempat mereka, karena bangunan rumah petak tua itu sering memiliki keamanan rendah dan kehadiran pintu masuk depan dan belakang yang memfasilitasi pelarian yang mudah,” kata Lai.

Dia menambahkan sindikat itu memasang sejumlah besar kamera televisi sirkuit tertutup di luar lokasi.

“Ini memungkinkan mereka untuk mengawasi daerah sekitarnya dan lebih baik mencegah otoritas penegak hukum melakukan operasi mereka,” katanya.

Lai menegaskan bahwa kegiatan prostitusi jalanan, terutama yang terorganisir, memiliki dampak negatif pada kualitas hidup penduduk terdekat dan merupakan target utama penegakan polisi.

Di Hong Kong, bekerja sebagai pelacur adalah legal, tetapi melanggar hukum untuk meminta klien, menjalankan rumah bordil dua orang atau lebih, hidup dari penghasilan pekerja seks atau mengendalikan seorang wanita untuk tujuan buruk.

Selain itu, siapa pun yang menyimpan atau mengelola tempat apa pun sebagai wakil perusahaan menghadapi hukuman 10 tahun penjara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.