Seorang mahasiswa National University of Singapore (NUS), yang sebelumnya didakwa karena merekam seorang teman sekolah yang mandi di kampus, menghadapi lebih banyak tuduhan untuk pelanggaran serupa yang dilakukan di stasiun MRT dan di kantor.
Joel Rasis Ismail, 26, telah didakwa pada bulan Mei dengan satu tuduhan masing-masing pelanggaran kriminal dan menghina kesopanan wanita berusia 23 tahun itu.
Dia dituduh menggunakan ponselnya untuk merekam video dia mandi di toilet wanita, di lantai enam NUS Kuok Foundation House, sekitar pukul 6.30 pagi pada 11 Mei.
Pada hari Rabu (18 Desember), Joel, seorang warga Singapura, menghadapi sembilan tuduhan lagi karena menghina kesopanan beberapa wanita serta pelanggaran kriminal, dengan tiga pelanggaran diduga dilakukan pada tahun 2016.
Ini termasuk satu tuduhan mengambil dua video upskirt seorang wanita pada 2 Juni 2016, ketika mereka berada di kantor firma arsitektur MKPL Architect di Cecil Street.
Dia juga diduga mengambil video upskirt dari wanita tak dikenal yang naik eskalator di stasiun MRT Tanjong Pagar pada dua kesempatan pada tahun 2016: pada 24 Mei dan 6 Juni.
Selain itu, Joel diduga mengambil tiga video lagi dari seorang wanita tak dikenal saat dia berada di kamar mandi toilet wanita di lantai tiga NUS Kuok Foundation House beberapa waktu di bulan Maret tahun ini.
Menurut laporan sebelumnya oleh The Straits Times, ia diduga tertangkap kamera merekam siswa di toilet kampus, setelah NUS meningkatkan keamanan di kampus-kampusnya menyusul kisah Monica Baey-Nicholas Lim yang menarik perhatian bangsa pada bulan April tahun ini.
Baey telah mengkritik hukuman yang diberikan kepada Lim karena mengambil video mandinya di kampus, mengatakan universitas tidak berbuat cukup untuk menghukum Lim, sesama sarjana.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, juru bicara NUS mengatakan Joel telah diskors selama tiga semester setelah dewan disiplin internal diadakan pada bulan Juni. Dia juga harus menghadiri sesi konseling dan rehabilitasi.
Sanksi disipliner ini akan menjadi bagian dari catatan pendidikan formalnya di NUS, tambah juru bicara itu.
“Siswa dapat melanjutkan studinya hanya setelah dia dinyatakan layak untuk kembali ke kampus oleh para profesional yang relevan setelah penangguhan,” kata juru bicara itu.
NUS juga dapat mengadakan proses disipliner tambahan terhadap Joel jika informasi baru diungkapkan dalam proses pengadilan yang bukan subjek dari sidang sebelumnya, tambahnya.