Harga rumah pribadi Singapura naik sekitar 2% pada tahun 2020 dan 2021: Fitch Ratings

Fitch Ratings melihat harga residensial swasta Singapura tumbuh sekitar 2 persen “sederhana” pada tahun 2020 dan 2021, hampir sama dengan tahun ini dan turun dari hampir 8 persen pada tahun 2018.

“Kami memperkirakan pertumbuhan harga rumah akan mencerminkan tingkat pertumbuhan PDB riil (produk domestik bruto) yang pulih sebesar 1,5 persen pada 2020 dan 2021 setelah pertumbuhan melambat menjadi 0,6 persen pada paruh pertama 2019,” kata lembaga pemeringkat kredit dalam laporan Global Housing and Mortgage Outlook 2020 pada hari Rabu (18 Desember).

Harga rumah pribadi turun 0,7 persen dari kuartal ketiga 2018 dan kuartal pertama 2019 setelah langkah-langkah pendinginan properti Juli 2018 dan kenaikan suku bunga hipotek, yang keduanya mengurangi sentimen pasar. Harga sedikit rebound pada kuartal kedua 2019, dan Fitch Ratings memproyeksikan pertumbuhan kecil untuk sisa tahun ini.

Dikatakan meningkatkan keterjangkauan peminjam, karena pendapatan rumah tangga tumbuh lebih cepat daripada harga rumah, dan suku bunga yang lebih rendah akan berkontribusi pada kenaikan harga rumah.

Tetapi ia menambahkan bahwa: “Jika pemerintah memandang harga rumah naik lebih dari yang dibenarkan oleh fundamental ekonomi, kami berharap pemerintah akan kembali mendinginkan pasar melalui langkah-langkah makroprudensial.”

Fitch Ratings mengatakan tidak mengharapkan kenaikan suku bunga hipotek Singapura dalam waktu dekat, yang akan mendukung kemampuan peminjam untuk membayar. Suku bunga pinjaman rumah naik dengan cepat menjadi 2 persen pada akhir paruh pertama tahun ini karena kenaikan tajam dalam suku bunga acuan seperti Singapore Interbank Offered Rate atau Sibor tiga bulan. Namun, Sibor sejak itu turun menyusul serangkaian tiga penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS mulai Juli.

Fitch Ratings juga memperkirakan kredit rumah asam akan sedikit meningkat tetapi tetap rendah dengan rasio kredit bermasalah (NPL) perumahan sebesar 0,4 hingga 0,5 persen pada 2020-2021, didukung oleh rasio utang rumah tangga terhadap pendapatan yang membaik. Kinerja hipotek juga akan didukung oleh berlanjutnya tingkat pengangguran yang rendah sekitar 2 persen pada 2020 dan 2021, katanya.

Untuk bank, Fitch Ratings memperkirakan pertumbuhan kredit hipotek akan tetap lemah dalam waktu dekat.

“Setelah proyeksi penurunan kecil sebesar 0,5 persen pada 2019, kami memperkirakan pertumbuhan tahunan 2 persen di masing-masing 2020 dan 2021 sejalan dengan membaiknya sentimen pasar. Perlambatan pertumbuhan kredit pada 2019 mencerminkan peningkatan bea meterai pembeli tambahan dan pengetatan batas loan to value pada Juli 2018.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.