ISTRI SEORANG MATA-MATA
(PG13, 115 menit, ditampilkan secara eksklusif di The Projector, 4 bintang)
Saat itu tahun 1940. Pasukan Jepang telah menghancurkan China, tetapi perang dengan kekuatan Barat belum pecah. Di kota Kobe, pengusaha makmur Mr Fukuhara (Issey Takahashi) menjalani kehidupan yang baik.
Pada saat meningkatnya xenofobia, Europhile mengenakan pakaian Barat, mengisi vilanya dengan perabotan Barat dan menolak wiski lokal demi merek impor. Dia bertemu secara terbuka dengan teman-teman Inggris.
Dia tidak hanya dengan riang meremehkan paranoia perang yang mencengkeram bangsa, dia menggunakan sumber dayanya untuk membuat film amatir, menjadikan istrinya, Satoko (Yu Aoi), sebagai pahlawan wanita yang tak kenal takut. Teman masa kecilnya, petugas polisi Yasuharu (Masahiro Higashide) melindungi mereka dari ketidaksetujuan resmi, tetapi untuk berapa lama pasangan itu harus menggoda nasib?
Fukuhara yang rapi dan santun tampak seperti pahlawan yang tidak mungkin pada awalnya. Kemudian, dalam langkah mendongeng yang berani, istrinya Satoko menjadi fokus cerita. Pertumbuhan karakternya, dari sahabat karib yang pendiam menjadi seseorang yang jauh lebih bersedia untuk mengambil tindakan, adalah perhatian utama sutradara dan penulis bersama Kiyoshi Kurosawa, yang karirnya yang panjang telah ditandai terutama oleh film thriller.
Untuk karya ini, mengeksplorasi cara rahasia membentuk pernikahan, Kurosawa memenangkan Silver Lion untuk Sutradara Terbaik di Festival Film Venesia tahun ini.
Ini adalah karya seseorang yang menguasai atmosfer. Kurosawa menghindari palet warna sepia dan kelembutan visual yang tampaknya wajib untuk drama masa perang, alih-alih memilih tampilan yang bersih dan apa adanya.
Kebutuhan akan kejujuran menjadi jelas ketika plot berubah. Intrik ringan memberi jalan kepada sesuatu yang menyerupai horor setelah Fukuhara terlibat dalam kegiatan pasukan Jepang di Manchuria. Tanpa menunjukkan darah kental, namun menimbulkan kedinginan yang nyata, Kurosawa membawa pemirsa ke dalam rahasia mengerikan yang mengikat suami dan istri bersama, yang bisa mengakhiri hidup mereka jika ditemukan.
Kegiatan masa perang Jepang di Asia, apalagi kekejamannya, hampir tidak pernah disebutkan dalam film-film Jepang, jadi karya ini, dengan caranya sendiri yang tenang, membuka jalan baru.
PENDAHULUAN
(R21, 133 menit, ditayangkan di Netflix, tidak ditinjau)