MOSKOW (AFP) – Kepala Greenpeace pada Rabu meminta pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin menyusul penangkapan Rusia terhadap seluruh awak kapal kelompok yang memprotes pengeboran minyak Arktik.
Direktur eksekutif Greenpeace Kumi Naidoo mengatakan dia bersedia melakukan perjalanan ke Moskow kapan saja untuk menjamin pembebasan 30 awak kapal pemecah es Arctic Sunrise.
“Saya bersedia memindahkan hidup saya ke Rusia selama perselingkuhan ini. Saya akan menawarkan diri saya sebagai penjamin untuk perilaku baik para aktivis Greenpeace, jika mereka dibebaskan dengan jaminan,” tulis Naidoo dalam sebuah surat kepada Putin.
“Kami bersedia menghadapi konsekuensi dari apa yang kami lakukan, selama konsekuensi itu berada dalam hukum pidana suatu negara karena setiap orang yang berakal sehat memahami kode itu.”
Pasukan keamanan Rusia naik ke kapal bulan lalu dan menahan semua anggota awaknya – yang berasal dari 18 negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat – setelah beberapa aktivis berusaha naik ke platform minyak Laut Barents yang dimiliki oleh perusahaan energi milik negara Gazprom.
28 juru kampanye kru dan dua wartawan yang menyertainya telah ditempatkan dalam penahanan pra-sidang hingga 24 November di kota-kota Arktik Rusia Murmansk dan Apatity.
Mereka telah didakwa dengan pembajakan dan menghadapi hukuman 15 tahun penjara.
Tidak ada tanggapan langsung dari Kremlin terhadap surat Naidoo. Namun Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengambil sikap keras dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan pada hari Selasa.
“Kami telah mendengar tentang kegiatan kapal ini, Arctic Sunrise, selama bertahun-tahun,” kata Lavrov kepada penyiar internasional RT yang dikelola negara.
“Mereka telah terlibat dalam provokasi di seluruh dunia. Dalam semua kasus mereka dihukum, dengan satu atau lain cara.”