MOSKOW (AFP) – Seorang tersangka utama Rusia dalam pembunuhan mantan agen pembangkang Rusia Alexander Litvinenko pada 2006 di Inggris telah meninggal setelah tertular Covid-19, kata seorang anggota parlemen Rusia pada Sabtu (4 Juni).
“Berita sedih. Teman dekat dan setia saya Dmitry Kovtun tiba-tiba meninggal setelah penyakit parah terkait dengan infeksi virus corona,” kata Andrei Lugovoi, anggota majelis rendah parlemen Rusia yang juga dituduh dalam kasus ini.
“Ini adalah kerugian yang mengerikan dan tidak dapat diperbaiki,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kantor berita TASS mengutip seseorang yang dekat dengan Kovtun yang mengatakan dia telah meninggal di sebuah rumah sakit Moskow.
Pengadilan hak asasi manusia Eropa pada bulan September memutuskan bahwa Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan Litvinenko tahun 2006 di London, sebuah vonis yang dengan cepat ditolak oleh Moskow.
Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa yang berbasis di Strasbourg mengatakan ada “kasus prima facie yang kuat” bahwa Lugovoi dan Kovtun “telah bertindak atas arahan atau kendali pihak berwenang Rusia”.
Namun di Moskow, Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Vladimir Putin, menolak klaim tersebut.
Inggris mengatakan Litvinenko meninggal setelah minum teh yang dicampur dengan isotop radioaktif Polonium 210 di sebuah hotel, dalam kasus yang telah membebani hubungan antara London dan Moskow sejak saat itu.
Polisi Inggris mengidentifikasi Lugovoi dan pengusaha Kovtun sebagai tersangka utama setelah mereka berdua bertemu Litvinenko di sebuah hotel di pusat kota London.
Tetapi upaya untuk mengekstradisi mereka gagal dan mereka berdua menolak tuduhan itu, dengan Lugovoi juga mengklaim kekebalan parlemen.